Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz
Yup.. sesuai dengan sebutannya.. Startup business memang sebuah business yang baru saja berdiri. Sebuah business yang baru saja muncul untuk menggarap sebuah peluang menjadi sebuah business yang menguntungkan dan bisa bertahan lama (suistanable business).
Nah.. artikel ini akan membahas tentang apa itu startup business secara umum. Agar para pemula tahu betul, apa yang akan mereka hadapi, saat mereka ingin menjalankan sendiri sebuah business milik mereka nantinya.
Karena terus terang.. Banyak sekali para pebisnis pemula yang terjebak dalam euphoria entrepeneurship tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Malah akhirnya terjungkal jauh lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya.
80% Startup Business Mati Di Tahun Pertama Mereka
Michael E. Gerber dalam bukunya E-Myth (Entrepreneur Myth) mengatakan, 80% startup business umumnya akan gagal dan mati di awal tahun pertama dimana business tersebut mulai didirikan.Sementara dari 20% yang tersisa.. 80%nya akan mati di tahun kelima sejak usaha mereka berdiri.
Artinya apa..?
Pada akhirnya, hanya akan tersisa 4% saja dari populasi business se angkatan yang berhasil bertahan dan tumbuh menjadi business-business baru yang sangat sukses.
Nah.. Usut punya usut nich.. Ternyata angka prosentase yang di sebutkan oleh Michael E. Gerber dalam bukunya tersebut hanyalah angka imaginer yang dia dapatkan dari sebuah prinsip universal yang sangat terkenal dengan sebutan PARETO prinsip (prinsip 80/20). Mungkin dari Anda sudah banyak yang mengenal Pareto Principe ini.
Walaupun prosentase tersebut adalah angka imaginer, tetap saja angka prosentase ini menunjukkan sebuah kecenderungan universal. Bahwa 80% dari populasi Startup Business memang sangat rentan untuk gagal.
Nah.. Sengaja saya susun artikel pendek ini, untuk memberikan ulasan secara umum bagi Anda. Mengapa sebuah startup business sangat rentan sekali gagal. Bahkan jika Anda sebelumnya sangat berpengalaman dalam menjalankan sebuah business milik orang lain sekalipun.
Semua Startup Business, Sangat Rentan Terhadap Kegagalan
Berbeda dengan business yang sudah berjalan… Startup Business adalah business yang baru saja berdiri.. Business yang baru kemaren sore lahir.. alias baru saja dimulai..
Ibarat kecambah pada tanaman. Pada fase ini, sebuah business sedang berusaha menancapkan akarnya ke dalam tanah untuk bisa bertahan. Mencari sumber makanan secepatnya dan setelah itu baru mencoba untuk bisa tumbuh. Dan tentu saja dalam kondisi seperti ini, mereka masih sangat rapuh.
Dalam fase ini, sebuah usaha selalu dihadapkan pada kondisi yang sangat tidak ideal.
Pemasukan belum ada.. Tapi argometer pengeluaran sudah berjalan terus tanpa pernah bisa di hentikan lagi.
Sebuah kondisi yang tidak saja membutuhkan kejelian dan kejernihan berpikir bagi pemilik businessnya dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan. Tetapi juga stamina mental yang luar biasa dalam menghadapi segala macam tekanan yang muncul secara bersamaan.
Bagi seorang pebisnis profesional. Tentu saja mereka sudah sangat terlatih sebelumnya dalam menentukan prioritas dan mengambil tindakan terpentingnya, untuk membuat business baru mereka, segera bisa bertahan secepatnya dan tumbuh. Pengalaman berkali-kali dalam mendirikan business sebelumnya telah mengajarkan banyak hal kepada mereka.. Apa yang harus mereka lakukan, dan apa yang harus mereka hindarkan.
Tetapi, bagaimana dengan pebisnis pemula yang tidak tahu apa-apa mengenai strategi paling aman dalam memulai sebuah business. Mereka umumnya bergerak tanpa petunjuk yang memadahi. Bahkan cenderung tanpa arah yang jelas alias NGAWUR..
Dengan segera mereka menghabiskan cadangan dana segar yang mereka punyai, justru untuk post-post pengeluaran yang akan semakin membebani pengeluaran rutin mereka, tanpa pernah bisa menggaransi datangnya pemasukan bagi mereka secepatnya. Dan akhirnya.. mereka dengan segera kehabisan uang cash mereka sebelum mereka sempat membuatnya bisa tumbuh.
Sasaran Utama dalam Membangun Sebuah Busines Baru
Apapun bidang businessnya, semua business baru selalu mempunyai kesamaan agenda yang harus segera mereka selesaikan secepatnya. Yaitu, membukukan pemasukan secepatnya dalam jumlah yang cukup besar. Agar business tersebut dengan segera menutup semua pengeluaran rutin mereka dengan dana yang berhasil mereka kumpulkan dari penjualan yang mereka hasilkan.
Hal ini ditujukan, agar business tersebut tidak lagi berjalan hanya dengan mengandalkan cadangan dana segar yang masih tersisa pada saat pendiriannya. Tetapi juga bisa secepatnya membuat cadangan dana segar yang mereka miliki semakin lama, semakin besar dan semakin kuat.
Semua business yang berhasil, selalu di tandai dengan angka penjualan mereka yang tinggi (High Sales).. Sementara semua business yang gagal, selalu ditandai dengan sangat rendahnya angka penjualan mereka (Low Sales).
Semua business yang berhasil selalu di tandai dengan tingginya kesibukan mereka dalam melayani penjualan yang mereka hasilkan. Sementara semua business yang gagal, selalu di tandai dengan tingginya kesibukan mereka untuk menjual semua asset yang bisa mereka gunakan, untuk sekedar menutup pengeluaran rutin bulanan mereka.
Dan memang kondisi High Sales inilah yang selalu menjadi agenda utama dalam mendirikan sebuah business baru. Apapun bidang businessnya. Mendapatkan kondisi High Sales secepatnya, sehingga business mereka bertahan dan tumbuh secepatnya juga. Adalah pekerjaan rumah yang harus di selesaikan secepatnya oleh pemilik business tersebut.
Sebagai Pemilik Business,
Semua Tanggung Jawab Ada dipundak Anda.
Salah satu alasan seseorang ingin mendirikan sendiri sebuah business adalah kebebasan. Bebas kemana saja, bebas jam kerja, bebas secara keuangan.. bebas membeli apapun yang mereka inginkan dan kebebasan-kebebasan lainnya yang menjadi impian mereka.
Sayangnya, sukses seperti halnya makan di buffet restaurant. Anda bayar dulu harga mahal yang Anda telah sepakati, setelah itu baru Anda boleh makan sepuasnya..
Dalam mengawali sebuah business,semua kebebasan yang Anda dambakan.. Nyaris tidak akan Anda dapatkan di awal berdirinya business tersebut. Anda harus bangun lebih pagi dari orang lain, dan istirahat jauh lebih malam dari orang lain, untuk mendapatkan kebebasan yang Anda inginkan tersebut.
Artinya.. Anda harus bekerja keras siang malam terlebih dulu untuk membuat business Anda sanggup bertahan secepatnya. Baru setelah itu tumbuh dan mulai menghasilkan seperti harapan Anda. Dan setelah itu baru Anda baru akan mendapatkan kebebasan seperti yang Anda inginkan.
Nah.. tentu saja kondisinya sangat jauh berbeda dibandingkan jika Anda bekerja kepada orang lain. Pada saat semua hal selalu ada rekan-rekan Anda lainnya yang bertanggung jawab.
Dalam memulai sebuah business. Semua hal tiba-tiba saja menjadi tanggung jawab Anda. Jika tadinya Anda tidak perlu peduli apakah ada penjualan atau tidak pada saat Anda menjadi seorang pegawai.. toch tetap saja Anda akan menerima gaji di setiap akhir bulan. Tetapi begitu menjadi seorang pebusiness. Ada atau tidak ada penjualan… Anda harus bertanggung jawab untuk membayar pegawai Anda tepat waktu.
Di awal mulai berdirinya business Anda.
Bukan tidak mungkin pegawai Anda di akhir bulan pulang membawa gaji. Sementara Anda pulang membawa tambahan beban hutang dan daftar tagihan-tagihan yang harus Anda bayar.
Itu sebabnya, bahkan jika Anda awalnya adalah seorang executive yang handal sekalipun di perusahaan Anda bekerja sekarang. Peluang gagalnya Anda saat mendirikan usaha Anda sendiri masih sangat besar.Karena pada saat itu Anda belum terbiasa berpikir sebagai pebisnis.. Anda masih terbiasa berpikir sebagai pegawai. Semua masalah akan menjadi tanggung jawab Anda seorang diri pada saat yang bersamaan.
Pada fase ini, semua tindakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati sekali.. Karena salah dalam mengambil tindakan, maka dengan segera, dana segar yang tersisa dan sudah sangat pas-pasan dalam business tersebut, akan dengan mudah berpindah ke rekening orang lain tanpa pernah bisa dicegah dan diminta lagi.
Salah dalam penentuan sumber daya manusia misalkan, bukannya anak buah yang didapatkan, tetapi beban baru yang akan semakin memberatkan perusahaan tersebut dalam melangkah dan potensi musuh dalam selimut seiring dengan tumbuhnya kekecewaan para staff Anda dengan lambannya pertumbuhan usaha Anda yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Masih belum adanya tim yang solid serta keterbatasan dana yang ada, membuat pemilik business yang baru saja berdiri terpaksa harus merangkap banyak sekali pekerjaan. Mulai dari direktur, sampai tukang ngepel terpaksa harus ditangani..Tanpa pengetahuan yang memadahi, pemilik business baru selalu akan terjebak dalam rutinitas yang salah, yang justru akan memperburuk keadaan business barunya. Dan itulah sebabnya, startup business sangat rentan untuk jatuh dan gagal..
Bahkan Charles Michael Schwab Pun Kerepotan
Jika Anda seorang pemula, tentu saja Anda tidak perlu khawatir. Bahkan seorang jagoan business sekelas Charles Michael Schwab (mantan CEO American Steel) dan pemilik Betlehem Steel (salah satu industri baja terbesar di Amerika) juga mengalaminya.
Walaupun Schwab berhasil membuat American Steel menjadi raksasa industri baja nomor satu dunia saat menjadi CEO perusahaan tersebut. Tetapi pada saat dia mendirikan sendiri pabrik bajanya yang bernama Betlehem Steel, Schwab ternyata juga menghadapi kerepotan luar biasa dalam mengawalinya. Jauh di luar bayangan yang pernah dia perkirakan sebelumnya.
Walaupun akhirnya dia bisa menyelesaikan problem di awal usaha barunya dengan bantuan seorang konsultan business dan management bernama Ivy Lee yang sangat luar biasa. Tetap saja sebuah Startup Business butuh perhatian dan ilmu khusus dalam menjalaninya.
Mengapa Kebanyakan Ilmu di Kampus Tidak Applicable Bagi Sebuah Startup Business?
Kondisi sebuah Startup Business selalu dalam keadaan yang tidak ideal di awal pendiriannya. Apapun businessnya. Semua hal masih belum berjalan normal. Baik itu penjualan, organisasi, product, pemasaran dan urusan-urusan lainnya.
Sementara kebanyakan ilmu business yang Anda pelajari di kampus Anda, umumnya baru effective jika di gunakan dalam sebuah organisasi business yang sudah berjalan normal. Ilmu yang Anda pelajari di kampus lebih banyak digunakan untuk mengoptimalkan sebuah proses business yang sudah berjalan normal.
Sementara pada kasus startup business. Semua hal baru saja dimulai dan business tersebut baru saja mencari bentuk yang paling pas bagi mereka untuk bergerak dan beraktifitas .. Mereka sedang sibuk untuk bertahan secepatnya agar tidak keburu jatuh tersungkur dan bangkrut.. Mereka sedang sibuk-sibuknya mencari mekanisme bertahan paling effective bagi usaha mereka.
Jadi… boro-boro harus berbenah.. bertahan saja mereka masih belum tentu sanggup dalam 1 atau 2 bulan ke depan.