Oleh Andrie Wongso - andriewongso.com
Dalam dunia kerja, saya temukan ada dua jenis pekerja white collar. Pertama adalah para profesional yang selalu merasa tidak puas dengan posisinya saat ini, tetapi tidak memiliki bargaining power yang cukup untuk memperbaikinya. Kedua, adalah para profesional yang punya bargaining power tinggi dan dapat menikmati berbagai kemudahan maupun fasilitas lebih.
Profesional jenis pertama memang "apes" nasibnya. Posisi mereka kurang
bagus, gaji di bawah standar, mentok karirnya, perusahaannya kurang
maju, dan mereka mengalami demotivasi. Dalam situasi seperti ini,
biasanya salah satu kesibukan mereka adalah mengamati iklan lowongan
kerja dan mengirimkan banyak surat lamaran, dengan harapan akan mendapat
peluang baru. Posisi tawar profesional seperti ini memang selalu lemah.
Profesional jenis kedua, sebaliknya, adalah profesional unggul yang
punya “argo” tinggi. Maksud saya, mereka punya posisi bagus, “disayang”
perusahaan, gaji standar tinggi, dan tunjangan berlimpah. Lebih enaknya
lagi, mereka selalu diburu oleh para head hunter. Setiap kali
ada tawaran untuk pindah perusahaan, mereka pasti mendapat tawaran
posisi, gaji, tunjangan, fasilitas, dan tantangan yang lebih besar. Bagi
mereka, hidup selalu dihampiri oleh beragam pilihan baru yang menarik
dan penuh tantangan.
Bekerja bersama para profesional unggul adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa. Benar! Passion
mereka, hasrat mereka, dan tenaga mereka, serasa tidak pernah habis.
Namun, apakah profesional unggul dan berharga tinggi seperti itu banyak
jumlahnya? Tampaknya tidak banyak. Itu sebabnya nilai jual mereka tinggi
dan selalu saja jadi rebutan di mana-mana. Karena jadi rebutan,
harganya pun lumayan tinggi dan terus meninggi. Hukum supply and demand berlaku di sini.
Nah, sebenarnya apa ciri-ciri profesional yang unggul dan bernilai jual tinggi
itu? Dari pengamatan dan pengalaman saya sebagai motivator maupun
pengusaha, saya temukan beberapa ciri profesional unggul berikut ini:
Punya kepercayaan yang tinggi pada kemampuan diri.
Profesional yang berharga tinggi memang punya kemampuan-kemampuan dasar
(teknis maupun manajerial) yang lengkap dan unggul dibanding profesional
rata-rata. Selain hal dasar itu, mereka juga sangat percaya diri dengan
kemampuannya tersebut. Alhasil, orang dapat melihat adanya “aura”
keyakinan yang kuat bahwa mereka akan selalu berhasil menaklukkan setiap
tantangan.
Punya visi sukses. Sebenarnya banyak profesional yang
punya skill tinggi, tapi mereka tidak selalu punya visi yang jelas
mengenai keberhasilan-keberhasilan yang dapat mereka raih. Itulah
bedanya. Profesional yang paling sukses selalu menawarkan visi kemajuan
kepada perusahaan yang mereka pimpin atau yang mempekerjakan mereka.
Track record bagus. Ini tidak terbantahkan. Hanya profesional yang punya portofolio dan kinerja sempurna yang punya posisi bagus. Track record menjadi modal utama dalam setiap proses tawar menawar. Mereka yang punya track record bagus, pasti nilai jualnya tinggi.
Punya karakter. Profesional yang unggul bukanlah
orang-orang yang lemah karakternya. Profesional unggul selalu punya
karakter kuat sehingga mereka dapat menangani banyak persoalan dengan
efektif dan efisien. Karena keunggulan karakter itu, mereka merupakan
para leader di bidangnya masing-masing. Mereka sadar dengan
kekuatan kharakternya itu, dan benar-benar tahu bagaimana menjual atau
memanfaatkannya.
Memberi lebih. Inilah salah satu ciri khas profesional
yang unggul, yaitu sanggup memberikan sesuatu yang lebih kepada
perusahaan. Memberikan apa yang dituntut perusahaan adalah hal biasa
bagi mereka. Tapi memberi di atas target perusahaan, itulah tantangan
yang selalu ingin mereka pecahkan.
Pertanyaannya kemudian, adakah profesional unggul yang kurang
beruntung? Ada! Bisa jadi kualitas-kualitas teknis dan manajerial yang
dimiliki memang unggul, tetapi kesempatan agak jarang menghampiri.
Mengapa demikian? Mungkin karena sebab-sebab kepribadian atau
motivasional. Soal kepribadian, semisal yang bersangkutan cenderung
menutup diri, tidak punya networking, kurang berani bicara atau
menjual diri, atau berjiwa konservatif (kurang suka tantangan dan
hal-hal baru). Sementara hambatan motivasional bisa berupa lemahnya need for achievment dan tidak adanya visi kesuksesan dalam diri yang bersangkutan.
Bagaimana dengan profesional yang punya skill bagus tetapi kurang
beruntung dan ingin mendongkrak harga jualnya? Ada beberapa kiat dari
saya. Yang pasti dan sangat mendasar, ciri-ciri profesional unggul
seperti saya paparkan di atas harus dibangun. Susah memang, tetapi itu
harus. Itu harga mati! PR selanjutnya, adalah:
1. Menempa kemampuan diri dengan belajar terus-menerus.
Ini sudah menjadi slogan para profesional dewasa ini. Tetapi seberapa
banyak profesional yang benar-benar melakukannya? Belajar dan terus
belajar, itulah rahasia keberhasilan orang sukses. Belajar dari siapa
saja yang punya pengalaman dan kemampuan lebih dibanding diri kita.
2. Terus menjalin networking. Tanpa networking yang berkualitas, karir bisa mandek. Mengapa? Karena dari networking-lah banyak kesempatan dan peluang datang. Dari networking pula kita bisa menciptakan sendiri kesempatan-kesempatan kita.
3. Up date terus informasi. Jangan mau tertinggal oleh informasi-informasi terbaru. Bill Gates berpesan demikian, dalam buku Business @ The Speed of Thought. Jadi, terus up date informasi melalui internet, jurnal, koran, majalah, buku-buku, dan seminar-seminar.
4. Berani menjual diri. Siapa pun boleh mengatakan
bahwa dirinya adalah yang terbaik di bidang tertentu. Tetapi jika orang
lain tidak tahu, siapa yang akan menggunakan jasa atau keahliannya
itu..? Jadi, beranilah berbicara mengenai kemampuan dan keahlian diri
sendiri. Ini eranya personal branding! Yang tidak berani menjual diri ya, tidak laku.
Sesungguhnya, bagi orang-orang yang punya kualitas unggul, kesempatan
bagus akan selalu datang kepadanya. Entah itu kapan, ada yang cepat ada
pula yang lambat. Jika ingin mempercepat, cobalah mengikuti apa yang
saya sampaikan di atas. Selamat berjuang, semoga berhasil. Salam sukses
luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar