Selasa, 25 Juni 2013

Belajar dari HONDA

Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz

Anda pasti sudah tidak asing begitu mendengar kata HONDA. Sebuah merk Jepang yang merajai industri otomotif mulai dari motor sampai dengan mobil. Sebuah merek yang sangat identik dengan produk kendaraan bermotor yang selain tangguh, tetapi juga irit bahan bakarnya. Tetapi tahukah Anda, bahwa perusahaan ini dibangun oleh pemiliknya hanya berbekal tekad baja dalam menghadapi segala macam ketidak sempurnaan yang dia miliki dan serangkaian kegagalan demi kegagalan yang harus dia lewati. ?
Merk Honda berasal dari nama pendirinya SOICHIRO HONDA. Seorang pebisnis yang sangat layak menyandang predikat bapak motivasi bisnis dunia menurut saya pribadi. Betapa tidak. Honda membuktikan apa yang dikatakan oleh Vincent T. Lombardi “Gagal dan suksesnya seseorang bukan ditentukan oleh kurangnya kemampuan ataupun kurangnya pengetahuan. Tetapi gagal dan suksesnya seseorang sangat ditentukan oleh kurangnya KEMAUAN”. Dan itulah HONDA.
HONDA bukanlah seseorang dengan prestasi akademik yang luar biasa. Duduknya di deretan bangku belakang setiap kali belajar disekolah, saking mindernya dia terhadap gurunya akibat prestasi belajarnya yang sangat jelek. Hal ini tentu saja membuat HONDA tidak pernah mendapat perhatian dari para gurunya. Setiap kali gurunya menerangkan pelajaran di kelasnya, pikiran HONDA malah asyik melamun kemana-mana tentang cara kerja mesin-mesin yang pernah dia lihat. Hal ini tentu saja sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang membesarkannya.
Honda adalah seorang anak pemilik bengkel reparasi alat-alat pertanian di desanya di daerah KAMYO di sebuah kecamatan kecil bernama Shizuko, Jepang. Kecintaannya terhadap mesin dimulai pada saat Ayahnya menghadiahkan CATUT buat mencongkel paku kepada HONDA. Sebagai anak pemilik bengkel, diesel penggerak  mesin penggilingan padi menjadi mesin favorit yang menjadi pusat perhatiannya di usia muda. HONDA bisa menghabiskan waktu berjam-jam mengamati cara kerja mesin tersebut.
Bahkan diusianya yang baru 8 tahun. HONDA mengayu sepedanya sampai 8 mil dari rumahnya menuju lapangan terbang di kotanya hanya untuk melihat bagaimana pesawat terbang lepas landas atau mendarat. Bakatnya dibidang mesin sudah terlihat sejak dia masih muda. Pada usia 12 tahun, Honda sudah berhasil menemukan rem sepeda dengan model di injak.
Fisiknya yang lemah, penampilannya yang jelek, prestasi akademik yang pas-pasan, terlahir dari keluarga miskin. Membuatnya sangat rendah diri. Dan seperti halnya anak-anak dari keluarga miskin. HONDA bekerja di usia yang sangat muda. Dia bekerja di Hart Shokai Company pada umur 15 tahun. Kecintaannya pada mesin membuat boss-nya sangat puas dengan hasil pekerjaannya yang sangat teliti. Ditangan HONDA, tidak pernah terdengar suara yang aneh di mesin-mesin mereka maupun olie yang bocor. Dan tentu saja, 6 tahun bekerja disana membuat HONDA semakin jagoan dengan seluk beluk permesinan diesel.
Pada saat boss-nya membuka cabang di Hamamatsu, Honda pun dipindahkan kesana. Dimana prestasi kerjanya yang sangat bagus membuat anak cabang perusahaan tersebut berkembang melebihi para pesaingnya. Betapa tidak, semua kerusakan yang tidak mungkin dikerjakan oleh bengkel pesaing dari Hart Shokai, selalu berhasil di perbaiki oleh HONDA untuk perusahaannya tersebut. Bahkan tidak jarang, HONDA bekerja sampai larut malam. Hanya sekedar untuk meluangkan waktu lebih banyak lagi dengan mesin. Mungkin HONDA tidak bagus prestasi akademisnya. Tetapi di Mesin, boleh jadi dia sangat jenius. Nah, Kalau Anda melihat roda mobil ataupun motor ada ruji penyanggah dari baja. Itulah penemuan HONDA yang dipatenkan pertama kali. Gara-gara ruji dari  logam yang dia ciptakan tersebut, Hart Shokai mengexport banyak sekali jeruji penyanggah roda ke seluruh dunia.
Melihat kesuksesan dari ruji tersebut, HONDA melepaskan diri dari Bossnya dan mendirikan sendiri bengkelnya, dan mulai berpikir. Spesialisasi apa yang akan di pilih untuk menjalankan bengkelnya tersebut. Melihat TOYOTA yang sedang tumbuh luar biasa, HONDA berpikir untuk bisa memasok TOYOTA dengan sparepart ciptaannya. Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston yang dia kembangkan pada tahun 1938. Tetapi sayang, karya tersebut ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar yang digunakan oleh TOYOTA. Menurut TOYOTA, piston ring tersebut tidak cukup lentur. Rekan-rekan yang bekerja dibengkelnyapun juga kecewa dan keluar meninggalkannya..

Kuliah Lagi

Walaupun sempat sakit karena shock dengan penolakan tersebut, HONDA tidak menyerah. Dia kuliah khusus di bidang mesin dan terus mencari dan menyempurnakan  design piston ringnya. Tetapi dengan kesibukannya di bengkel, tetap saja kuliahnya tidak bisa maksimal dan akhirnya dikeluarkan dari kampusnya karena jarang masuk kuliah.
Berkat kerja kerasnya siang malam dalam menyempurnakan design piston ringnya. Pihak Toyota akhirnya menerima design tersebut dan memberinya kontrak untuk memproduksinya. Dengan kontrak itu, Honda akhirnya mulai mendirikan pabriknya yang pertama. Tetapi sekali lagi keberuntungan masih belum berpihak kepada HONDA. Jepang terlibat dalam perang ASIA TIMUR raya. Dan pemerintah tidak memberikan pinjaman kepada HONDA untuk membangun pabriknya. Tidak menyerah dengan hla tersebut, HONDA menggandeng investor untuk membangun pabriknya. Tetapi belum selesai pabriknya siap untuk beroperasi, pabriknya luluh lantak karena dibom sekutu 2 kali.
Tetapi bukan HONDA kalau akhirnya dia menyerah. Setelah Jepang kalah perang, dan dikuasai Amerika. Honda tidak kehabisan akal. Dia memulung drum-drum sisa bahan bakar tentara sekutu dan menggunakannya untuk membangun pabriknya. Dalam biographynya Honda menyebut drum-drum tersebut sebagai hadiah dari Trumman untuk menyelesaikan pabriknya.
Belum sempat pabriknya berdiri sempurna dan beroperasi. Kembali bangunan tersebut rata dengan tanah akibat gempa bumi yang sering melanda jepang. Sehingga HONDA tidak mampu lagi bertahan untuk meneruskan ide pabriknya selain menjual konsep PISTON RING-nya kepada TOYOTA.

Motor Honda, Blessing In Disguise

Dari sisa uang penjualan konsepnya kepada TOYOTA, HONDA mencoba bertahan dari semua tekanan hidup yang ada. Embargo ekonomi oleh Sekutu kepad Jepang sebagai dampak kekalahannya membuat bahan bakar menjadi sangat mahal dan terbatas pasokannya. Hampir semua mobil di jepang lumpuh karena tidak memiliki bahan bakar yang cukup untuk menggerakkannya.
Sepeda pancal bermotor HONDA yang menjadi kunci kesuksesan HONDADan demi untuk membeli kebutuhan pokok bagi keluarganya di musim dingin yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Honda membuat motor kecil yang ditempelkan di sepeda pancalnya, sehingga dia bisa dengan leluasa melintasi kota untuk membeli kebutuhan makanan bagi keluarganya. Dan inilah cikal bakal lahirnya motor HONDA. Melihat betapa efisiennya kendaraan tersebut. Banyak tetangga HONDA yang akhirnya memesan sepeda bermotor itu sehingga HONDA akhirnya kehabisan stock sepeda pancal dan mesin yang bisa dia tempel di atasnya.
Honda Supercup : Milestone bagi Soichiro Honda untuk menduniaDari banyaknya permintaan pasar inilah, akhirnya HONDA mendirikan pabrik sepeda motor pertamanya dan menerbitkan seri motor HONDA pertama SUPERCUP yang sangat diminati di seluruh dunia. Dan sejak saat itu, tidak ada lagi kata gagal dalam genggaman HONDA.
Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan yang dia dapatkan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya yang hanya satu persen. Tapi, mereka umumnya tidak melihat 99% kegagalan saya sebelumnya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.
HONDA telah memberikan sebuah pelajaran bagi kita semua. Miskin, jelek, tidak pintar di sekolah, bukanlah halangan untuk meraih apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Selama ada kemauan, maka tidak akan ada lagi yang sanggup menghalangi kita untuk sukses. Kalau HONDA sudah memberikan contoh seperti ini. Apakah Anda tetap akan menjalani hidup Anda secara biasa-biasa lagi ?

Menjalankan Startup Business Ternyata Lebih Susah Dibandingkan Running Business

Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz

Yup.. sesuai dengan sebutannya.. Startup business memang sebuah business yang baru saja berdiri. Sebuah business yang baru saja muncul untuk menggarap sebuah peluang menjadi sebuah business yang menguntungkan dan bisa bertahan lama (suistanable business).
Nah.. artikel ini akan membahas tentang apa itu startup business secara umum. Agar para pemula tahu betul, apa yang akan mereka hadapi, saat mereka ingin menjalankan sendiri sebuah business milik  mereka nantinya.
Karena terus terang.. Banyak sekali para pebisnis pemula yang terjebak dalam euphoria entrepeneurship tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Malah akhirnya terjungkal jauh lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

80% Startup Business Mati Di Tahun Pertama Mereka

Michael E. Gerber dalam bukunya E-Myth (Entrepreneur Myth) mengatakan, 80% startup business umumnya akan gagal dan mati di awal tahun pertama dimana business tersebut mulai didirikan.Sementara dari 20% yang tersisa.. 80%nya akan mati di tahun kelima sejak usaha mereka berdiri.

Artinya apa..?

Pada akhirnya, hanya akan tersisa 4% saja dari populasi business se angkatan yang berhasil bertahan dan tumbuh menjadi business-business baru yang sangat sukses.
Nah.. Usut punya usut nich.. Ternyata angka prosentase yang di sebutkan oleh Michael E. Gerber dalam bukunya tersebut hanyalah angka imaginer yang dia dapatkan dari sebuah prinsip universal yang sangat terkenal dengan sebutan PARETO prinsip (prinsip 80/20). Mungkin dari Anda sudah banyak yang mengenal Pareto Principe ini.

Walaupun prosentase tersebut adalah angka imaginer, tetap saja angka prosentase ini menunjukkan sebuah kecenderungan universal. Bahwa 80% dari populasi Startup Business memang sangat rentan untuk gagal.

Nah.. Sengaja saya susun artikel pendek ini, untuk memberikan ulasan secara umum bagi Anda. Mengapa sebuah startup business sangat rentan sekali gagal. Bahkan jika Anda sebelumnya sangat berpengalaman dalam menjalankan sebuah business milik orang lain sekalipun.

Semua Startup Business, Sangat Rentan Terhadap Kegagalan

Berbeda dengan business yang sudah berjalan… Startup Business adalah business yang baru saja berdiri.. Business yang baru kemaren sore lahir.. alias baru saja dimulai..
Ibarat kecambah pada tanaman. Pada fase ini, sebuah business sedang berusaha menancapkan akarnya ke dalam tanah untuk bisa bertahan. Mencari sumber makanan secepatnya dan setelah itu baru mencoba untuk bisa tumbuh. Dan tentu saja dalam kondisi seperti ini, mereka masih sangat rapuh.
Dalam fase ini, sebuah usaha selalu dihadapkan pada kondisi yang sangat tidak ideal.

Pemasukan belum ada.. Tapi argometer pengeluaran sudah berjalan terus tanpa pernah bisa di hentikan lagi.

Sebuah kondisi yang tidak saja membutuhkan kejelian dan kejernihan berpikir bagi pemilik businessnya dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan. Tetapi juga stamina mental yang luar biasa dalam menghadapi segala macam tekanan yang muncul secara bersamaan.
Bagi seorang pebisnis profesional. Tentu saja mereka sudah sangat terlatih sebelumnya dalam menentukan prioritas dan mengambil tindakan terpentingnya, untuk membuat business baru mereka, segera bisa bertahan secepatnya dan tumbuh. Pengalaman berkali-kali dalam mendirikan business sebelumnya telah mengajarkan banyak hal kepada mereka.. Apa yang harus  mereka lakukan, dan apa yang harus mereka hindarkan.
Tetapi, bagaimana dengan pebisnis pemula yang tidak tahu apa-apa mengenai strategi paling aman dalam memulai sebuah business. Mereka umumnya bergerak tanpa petunjuk yang memadahi. Bahkan cenderung tanpa arah yang jelas alias NGAWUR..
Dengan segera mereka menghabiskan cadangan dana segar yang mereka punyai, justru untuk post-post pengeluaran yang akan semakin membebani pengeluaran rutin mereka, tanpa pernah bisa menggaransi datangnya pemasukan bagi mereka secepatnya. Dan akhirnya.. mereka dengan segera kehabisan uang cash mereka sebelum mereka sempat membuatnya bisa tumbuh.

Sasaran Utama dalam Membangun Sebuah Busines Baru

Apapun bidang businessnya, semua business baru selalu mempunyai kesamaan agenda yang harus segera mereka selesaikan secepatnya. Yaitu, membukukan pemasukan secepatnya dalam jumlah yang cukup besar. Agar business tersebut dengan segera menutup semua pengeluaran rutin mereka dengan dana yang berhasil mereka kumpulkan dari penjualan yang mereka hasilkan.
Hal ini ditujukan, agar business tersebut tidak lagi berjalan hanya dengan mengandalkan cadangan dana segar yang masih tersisa pada saat pendiriannya. Tetapi juga bisa secepatnya membuat cadangan dana segar yang mereka miliki semakin lama, semakin besar dan semakin kuat.

Semua business yang berhasil, selalu di tandai dengan angka penjualan mereka yang tinggi (High Sales).. Sementara semua business yang gagal, selalu ditandai dengan sangat rendahnya angka penjualan mereka (Low Sales).

Semua business yang berhasil selalu di tandai dengan tingginya kesibukan mereka dalam melayani penjualan yang mereka hasilkan. Sementara semua business yang gagal, selalu di tandai dengan tingginya kesibukan mereka untuk  menjual semua asset yang bisa mereka gunakan, untuk sekedar menutup pengeluaran rutin bulanan mereka.
Dan memang kondisi High Sales inilah yang selalu menjadi agenda utama dalam mendirikan sebuah business baru. Apapun bidang businessnya. Mendapatkan kondisi High Sales secepatnya, sehingga business mereka bertahan dan tumbuh secepatnya juga. Adalah pekerjaan rumah yang harus di selesaikan secepatnya oleh pemilik business tersebut.

Sebagai Pemilik Business,
Semua Tanggung Jawab Ada dipundak Anda.

Salah satu alasan seseorang ingin mendirikan sendiri sebuah business adalah kebebasan. Bebas kemana saja, bebas jam kerja, bebas secara keuangan.. bebas membeli apapun yang mereka inginkan dan kebebasan-kebebasan lainnya yang menjadi impian mereka.
Sayangnya, sukses seperti halnya makan di buffet restaurant. Anda bayar dulu harga mahal yang Anda telah sepakati, setelah itu baru Anda boleh makan sepuasnya..
Dalam mengawali sebuah business,semua kebebasan yang Anda dambakan.. Nyaris tidak akan Anda dapatkan di awal berdirinya business tersebut. Anda harus bangun lebih pagi dari orang lain, dan istirahat jauh lebih malam dari orang lain, untuk mendapatkan kebebasan yang Anda inginkan tersebut.
Artinya.. Anda harus bekerja keras siang malam terlebih dulu untuk membuat business Anda sanggup bertahan secepatnya. Baru setelah itu tumbuh dan mulai menghasilkan seperti harapan Anda. Dan setelah itu baru Anda baru akan mendapatkan kebebasan seperti yang Anda inginkan.
Nah.. tentu saja kondisinya sangat jauh berbeda dibandingkan jika Anda bekerja kepada orang lain. Pada saat semua hal selalu ada rekan-rekan Anda lainnya yang bertanggung jawab.
Dalam memulai sebuah business. Semua hal tiba-tiba saja menjadi tanggung jawab Anda. Jika tadinya Anda tidak perlu peduli apakah ada penjualan atau tidak pada saat Anda menjadi seorang pegawai.. toch tetap saja Anda akan menerima gaji di setiap akhir bulan. Tetapi begitu menjadi seorang pebusiness. Ada atau tidak ada penjualan… Anda harus bertanggung jawab untuk membayar pegawai Anda tepat waktu.

Di awal mulai berdirinya business Anda.
Bukan tidak mungkin pegawai Anda di akhir bulan pulang membawa gaji. Sementara Anda pulang membawa tambahan beban hutang dan daftar tagihan-tagihan yang harus Anda bayar.

Itu sebabnya, bahkan jika Anda awalnya adalah seorang executive yang handal sekalipun di perusahaan Anda bekerja sekarang. Peluang gagalnya Anda saat mendirikan usaha Anda sendiri masih sangat besar.Karena pada saat itu Anda belum terbiasa berpikir sebagai pebisnis.. Anda masih terbiasa berpikir sebagai pegawai. Semua masalah akan menjadi tanggung jawab Anda seorang diri pada saat yang bersamaan.
Pada fase ini, semua tindakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati sekali.. Karena salah dalam mengambil tindakan, maka dengan segera, dana segar yang tersisa dan sudah sangat pas-pasan dalam business tersebut, akan dengan mudah berpindah ke rekening orang lain tanpa pernah bisa dicegah dan diminta lagi.
Salah dalam penentuan sumber daya manusia misalkan, bukannya anak buah yang didapatkan, tetapi beban baru yang akan semakin memberatkan perusahaan tersebut dalam melangkah dan potensi musuh dalam selimut seiring dengan tumbuhnya kekecewaan para staff Anda dengan lambannya pertumbuhan usaha Anda yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Masih belum adanya tim yang solid serta keterbatasan dana yang ada, membuat pemilik business yang baru saja berdiri terpaksa harus merangkap banyak sekali pekerjaan. Mulai dari direktur, sampai tukang ngepel terpaksa harus ditangani..Tanpa pengetahuan yang memadahi, pemilik business baru selalu akan terjebak dalam rutinitas yang salah, yang justru akan memperburuk keadaan business barunya. Dan itulah sebabnya, startup business sangat rentan untuk jatuh dan gagal..

Bahkan Charles Michael Schwab Pun Kerepotan

schwabJika Anda seorang pemula, tentu saja Anda tidak perlu khawatir. Bahkan seorang jagoan business sekelas Charles Michael Schwab (mantan CEO American Steel) dan pemilik Betlehem Steel (salah satu industri baja terbesar di Amerika) juga mengalaminya.
Walaupun Schwab berhasil membuat American Steel menjadi raksasa industri baja nomor satu dunia saat menjadi CEO perusahaan tersebut. Tetapi pada saat dia mendirikan sendiri pabrik bajanya yang bernama Betlehem Steel, Schwab ternyata juga menghadapi kerepotan luar biasa dalam mengawalinya. Jauh di luar bayangan yang pernah dia perkirakan sebelumnya.
Walaupun akhirnya dia bisa menyelesaikan problem di awal usaha barunya dengan bantuan seorang konsultan business dan management bernama Ivy Lee yang sangat luar biasa. Tetap saja sebuah Startup Business butuh perhatian dan ilmu khusus dalam menjalaninya.

Mengapa Kebanyakan Ilmu di Kampus Tidak Applicable Bagi Sebuah Startup Business?

Kondisi sebuah Startup Business selalu dalam keadaan yang tidak ideal di awal pendiriannya. Apapun businessnya. Semua hal masih belum berjalan normal. Baik itu penjualan, organisasi, product, pemasaran dan urusan-urusan lainnya.
Sementara kebanyakan ilmu business yang Anda pelajari di kampus Anda, umumnya baru effective jika di gunakan dalam sebuah organisasi business yang sudah berjalan normal. Ilmu yang Anda pelajari di kampus lebih banyak digunakan untuk mengoptimalkan sebuah proses business yang sudah berjalan normal.
Sementara pada kasus startup business. Semua hal baru saja dimulai dan business tersebut baru saja mencari bentuk yang paling pas bagi mereka untuk bergerak dan beraktifitas .. Mereka sedang sibuk untuk bertahan secepatnya agar tidak keburu jatuh tersungkur dan bangkrut.. Mereka sedang sibuk-sibuknya mencari mekanisme bertahan paling effective bagi usaha mereka.
Jadi… boro-boro harus berbenah.. bertahan saja mereka masih belum tentu sanggup dalam 1 atau 2 bulan ke depan.

Benteng finansial sebuah usaha baru

Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz


Bisnis baru hanya akan sanggup bertahan bila pemasukan yang dihasilkan minimal sama dengan pengeluaran setiap bulannya.

Oleh karena itu .. Anda butuh suatu produk yang bisa di jual secepatnya…. sesuatu yang sangat mudah diserap oleh pasar… sesuatu yang sangat-sangat dibutuhkan oleh pasar…
Saya akan mengenalkan kepada Anda sebuah strategi kuno tentang seni bertahan dan tumbuh bagi start-up bisnis.. yang saya sebut dengan strategi Financial Castle.. walaupun kuno dan lambat.. tapi boleh percaya boleh tidak.. inilah strategi paling aman dalam memulai sebuah bisnis…
Strateginya adalah.. Cari.. product apa  saja yang paling dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar dan terus menerus…. yang Anda bisa penuhi .. dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh bisnis Anda…. dan fokuskan activitas Anda di sini terlebih dulu…
Berinvestasi-lah disini terlebih dahulu… sampai Anda bisa mendapatkan pelanggan dalam jumlah yang cukup untuk membuat pemasukan RUTIN dari penjualan kelompok product tersebut .. sampai kondisi keuangan Anda akhirnya selalu surplus… selalu ada lebihan setiap bulannya…
MEngapa Anda harus fokus disii terlebih dulu..? Karena Anda harus mempunyai sumber pemasukan secepatnya bagi bsnis Anda. Kalau perlu .. pagi ini usaha Anda dibuka.. hari itu juga Anda sudah mendapatkan pemasukan dari penualan product-product yang ditawarkan oleh bisnis Anda.
Walaupun marginnya mungkin sangat tipis, tetapi setidaknya product-product semacam ini, sangat mudah dijualnya.. Selain juga sangat mudah membawa pembeli baru yang berpotensi untuk menjadi pelanggan bagi bisnis baru Anda.
Ingat, semua bisnis selalu membutuhkan pelanggan yang membeli dari mereka dalam jumlah besar untuk bisa bertahan dan tumbuh. Dengan memulai dari product yang banyak dibutuhkan oleh banyak orang, maka business Anda berpotensi mengumpulkan pelanggan lebih banyak lagi.
Dari keuntungan kelompok product pertama tersebut… Sisakan secukupnya untuk mulai berinvestasi dan bermain di kelompok produk kedua yang juga sangat-sangat di inginkan oleh pasar… dan Anda mampu untuk memenuhi dan menggarapnya…
Sama seperti product sebelumnya….. Bermain di dalamnya… sampai akhirnya product ini sudah mulai menghasilkan pendapatan rutin dengan profit yang surplus…
Dari keuntungan kelompok product pertama dan kedua… Sisihkan secukupnya untuk berinvestasi dan bermain di kelompok produk ketiga yang tentu saja juga sangat di butuhkan oleh pasar .. Demikian seterusnya .. dan seterusnya…. dan seterusnya…. Sampai akhirnya bisnis Anda mempunyai beberapa kelompok produk andalan yang sanggup membuat usaha Anda surplus terus menerus setiap bulannya…
Memang sich.. denga cara ini akan dibutuhkan sedikit kesabaran… Tapi boleh percaya boleh tidak… inilah cara paling aman bagi Anda sebagai pebisnis pemula untuk bisa membuat bisnis Anda bertahan dan tumbuh…
Dengan metode ini.. Anda akan mendapatkan pemasukan secepatnya untuk bisnis Anda.. dan memasuki tahapan .. atau zona aman pertama dalam bisnis Anda.. tahapan aman kedua.. tahapan aman ketiga.. dan seterusnya… sampai akhirnya pondasi keuangan Anda betul-betul kokoh untuk masuk ke dalam tahapan yang jauh lebih menjanjikan lagi..
Yang perlu di camkan disini…
Semua start-up Business selalu terbatas cadangan keuangannya… Jaga pengeluarannya seketat mungkin… Dan perbesar sumber-sumber pemasukan business Anda melalui penjualan product-product yang gampang dijual.
Yaitu kelompok product yang sangat dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar…. Sehingga tidak terlalu dibutuhkan keterampilan tiggi untuk menjualnya, Sebagai alat pemasukan secepatnya bagi business Anda… Product-product ini, akan maggaransi bisnis Anda akan mendapatkan transaksi pada hari yang sama saat usaha Anda baru dimulai.

Iklan gratisan vs iklan berbayar

Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz

Mana yang lebih baik dalam beriklan. Iklan yang gratisan atau yang berbayar ?
OK, saya akan langsung kupas. Satu prinsip yang selalu saya pegang kuat-kuat adalah. Tidak ada yang GRATIS didunia ini. Kalau sebuah media menawarkan hal-hal yang gratis, maka sudah bisa dipastikan ada sumber-sumber pemasukan yang dia dapatkan dari menggratiskan media spacenya.
Kalau sebuah space iklan di gratiskan, maka jawabannya sudah bisa dipastikan, media tersebut tidak banyak yang mengaksesnya. Kalau media tersebut sudah mulai banyak pengaksesnya, maka sudah bisa dipastikan media tersebut tidak bakalan digratiskan lagi. Mengapa banyak website menawarkan space iklan gratis ? Pasti karena website tersebut sepi pengunjung. Coba kalau website tersebut sudah ramai pengunjung seperti detik.com yang visitornya bisa mencapai angka jutaan pengunjung setiap bulannya. Pasti memasang banner iklan di website tersebut akan membuat kita membayar puluhan hingga ratusan juta per bulannya.
Kembali kepada pertanyaan, lebih baik mana media iklan yang gratisan atau yang berbayar ?
Media iklan yang murah atau yang mahal ?
Sebelum saya jawab, saya akan bertanya terlebih dulu ?
Apa tujuan kita beriklan ?.. Pasti untuk meningkatkan penjualan kita bukan ?
Dan seperti halnya memancing ikan. Iklan kita hanyalah umpan agar pasar mau membeli dari kita. Sebagus apapun umpannya, kalau dilempar di kolam yang salah, maka jangan berharap kita akan mendapatkan ikan yang kita harapkan.
Walaupun umpan yang kita racik sangat luar biasa diminati oleh ikan tuna. Tetapi ketika kita lempar umpan tersebut ke kolam ikan mas, sudah bisa dipastikan, walaupun Anda menungguinya sampai berbulan-bulan, umpan tersebut tidak bakalan disambar oleh ikan tuna yang Anda harapkan. Karena kita melemparnya di kolam yang salah..
Begitu juga dengan racikan umpan ikan mas yang sangat berhasil misalkan. ketika umpan tersebut dilempar di kolam yang dipenuhi dengan ikan baronang yang notabene hanyalah ikan herbivore, maka juga bisa dipastikan tidak ada satu ikan mas pun yang berhasil kita tangkap..
Nah itulah yang terjadi dengan media iklan. Ibarat kolam ikan yang akan kita pancing, jika kolam tersebut tidak berisi ikan-ikan yang kita harapkan mau menyambar umpan kita, maka iklan kita di media tersebut juga tidak akan menghasilkan angka penjualan seperti yang kita harapkan.
Umpan yang bagus dalam sebuah iklan, tentu akan diresponse sangat luar biasa oleh pasar ketika umpan di dalam iklan tersebut dilemparkan ke media yang tepat dimana selalu berkumpul pasar yang dibidik oleh iklan itu.
Dalam beriklan, kita hanya perlu menjadi pemancing yang jauh lebih handal dibandingkan puluhan bahkan ratusan pemancing di sebelah kanan kiri kita untuk menangkap dan mengangkat ikan lebih benyak dari mereka. Begitu juga dalam beriklan, kita hanya perlu lebih handal dalam merancang umpan dan tahu kapan harus melemparkan umpan tersebut dalam bentuk iklan, di media mana umpan tersebut harus dilempar, dan bagaimana kita menggerakkan umpan tersebut untuk menarik perhatian ikan yang ada di kolam tersebut, lebih baik dari para pemancing lainnya. Sehingga seketat apapun persaingan yang ada didalam bisnis yang kita jalani. Selama iklan-iklan kita lebih tepat sasaran. Maka kita akan selalu mendapatkan angka penjualan lebih tinggi dibandingkan para pesaing kita.
Dengan cara ini, iklan-iklan yang saya buat, 80% selalu menghasilkan ledakan penjualan dalam hitungan menit sejak iklan tersebut dilemparkan di media-media tempat berkumpulnya pasar yang saya bidik dengan iklan-iklan saya. Dan itulah yang membuat saya tidak pernah gentar dalam menghadapi persaingan bisnis.
Selama saya bisa mengenali pasar, meracik umpan yang pasti disambar oleh mereka, serta  melemparkannya di media yang tepat dan memainkannya lebih baik dibandingkan para kompetitor saya. Maka saya selalu mendapatkan angka penjualan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan para pesaing saya. Tentu saja dengan biaya yang jauh lebih rendah karena effectivitas iklan saya setiap kali dilemparkan kepasar.
Bagaimana dengan medianya ?
Saya nggak peduli dengan media yang saya gunakan dalam beriklan. Kalau dalam perhitungan saya media tersebut terbukti dipenuhi oleh pasar yang saya bidik, nggak ada masalah kalau saya harus membayarnya sedikit lebih mahal untuk melemparkan iklan saya disana untuk memancing ikan-ikan yang di dalamnya untuk menyambar umpan saya. Karena semakin banyak pasar yang saya bidik berkumpul mengakses media tersebut. Maka semakin banyak dan cepat saya membukukan penjualan dari produk yang saya iklankan setiap harinya.
Buat apa juga saya beriklan gratis, kalau ditempat tersebut sama sekali tidak terdapat komunitas pasar yang saya dibidik ada di sana.

Memulai bisnis sebaiknya dari mana?

Oleh: Laksita Utama Suhud - Businesswizards.biz

Banyak sekali pertanyaan yang masuk ke inbox facebook saya menanyakan.. Pak Laksita, darimana sebaiknya kami memulai sebuah bisnis. Soalnya kalau ngelihat referensi yang ada.. hampir semua literatur yang saya baca kok merujuk kepada business plan terlebih dulu.. Menurut pak Laksita.. ada tidak cara cepat yang bisa kami lakukan.. ?
OK.. saya akan coba jawab dari perspective saya.. Bisnis adalah : “Permainan paling sederhana untuk membuat uang kita tumbuh-dan tumbuh dengan cara membantu menyediakan solusi yang lebih baik bagi kebutuhan dan masalah yang mereka hadapi”. Artinya, semua bisnis selalu bermuara dari penyediaan solusi yang lebih baik bagi masalah yang dihadapi oleh pasar. Bisnis selalu tumbuh dan berkembang dimana ada masalah..
Peluang BISNIS selalu ada dimana-mana, selama di dalam kehidupan masyarakat kita selalu ada MASALAH.. maka disitulah peluang bisnis ada bagi kita untuk menyediakan SOLUSI bagi masalah tersebut, dimana pasar mau membayar untuk SOLUSI tersebut..
Nah… kembali kepada.. darimana sebaiknya kita memulai bisnis baru kita ? Kalau saya.. saya akan mulai dengan mengenali masalah apa saja yang dihadapi oleh masyarakat sekeliling kita, yang bisa saya bantu pemecahan masalahnya… dimana mereka mau membayar dengan harga yang saya tetapkan atas solusi yang bisa saya tawarkan kepada mereka untuk mengatasi masalah tersebut…
Berapa banyak orang yang tidak punya waktu untuk memasak bagi keluarga mereka ? Inikan masalah.. ? Solusinya apa ? catering… depot makanan.. warung makanan.. sampai home delivery services untuk makanan yang bisa dipesan…
Berapa banyak orang yang punya masalah saat menjalankan komputer mereka ? inikan juga masalah buat mereka.. Apa solusinya.. ? Kursus komputer.. in house training… atau buat software pembelajaran aplikasi-aplikasi komputer secara mandiri..
Berapa banyak orang yang punya masalah dengan mobil kotor mereka ?… Apa solusinya… ? Dengan berbekal high presure water washer seharga 1 – 5 juta.. kita sudah bisa buat jasa pencucian kendaraan dihalaman rumah kita…
Berapa banyak tetangga kita yang butuh pulsa.. tapi males keluar buat top-up ? Apa solusinya… Ya jual aja pulsa kemereka dengan hanya tinggal telpon atau sms.. maka pulsa akan terkirim.. dan besok tagih pembayarannya..
dimana ada masalah.. disitulah sebuah peluang  bisnis yang siap untuk digarap..

Dan coba Anda amati.. semua bisnis yang masih bisa tumbuh dan berkembang saat ini.. pasti bisnis yang masih bisa menyediakan solusi bagi masalah yang dihadapi oleh pasar.. lebih baik dari solusi-solusi yang ada sebelumnya.. Kemana perginya pager ? kemana perginya radio-radio dan tape recorder ? Hilang dari pasaran… ? Mengapa… ? Karena mereka rtidak bisa bersaing lagi dengan gadget bernama mobile phone.. dimana semua fungsi pager.. radio.. walkman.. digabung jadi satu perangkat … yang namanya handphone… sebentar lagi bisa dilihat juga.. kemana perginya handphone conventional.. yang pasti akan segera hilang tergantikan dengan kehadiran smartphones yang jauh lebih canggih dan murah…
Jadi kalau ditanya.. darimana sebaiknya kita memulai bisnis.. ? Mulailah dengan mengenali masalah yang dihadapi oleh banyak orang disekeliling kita.. siapa yang sudah berhasil menyediakan solusinya.. dan seberapa bagus solusi lebih yang bisa kita tawarkan.. untuk merebut pasar yang ada…
Tetap semangat.. and always be positive..

Sabtu, 15 Juni 2013

Mendongkrak Nilai Jual

Oleh Andrie Wongso - andriewongso.com
 

Dalam dunia kerja, saya temukan ada dua jenis pekerja white collar. Pertama adalah para profesional yang selalu merasa tidak puas dengan posisinya saat ini, tetapi tidak memiliki bargaining power yang cukup untuk memperbaikinya. Kedua, adalah para profesional yang punya bargaining power tinggi dan dapat menikmati berbagai kemudahan maupun fasilitas lebih.

Profesional jenis pertama memang "apes" nasibnya. Posisi mereka kurang bagus, gaji di bawah standar, mentok karirnya, perusahaannya kurang maju, dan mereka mengalami demotivasi. Dalam situasi seperti ini, biasanya salah satu kesibukan mereka adalah mengamati iklan lowongan kerja dan mengirimkan banyak surat lamaran, dengan harapan akan mendapat peluang baru. Posisi tawar profesional seperti ini memang selalu lemah.

Profesional jenis kedua, sebaliknya, adalah profesional unggul yang punya “argo” tinggi. Maksud saya, mereka punya posisi bagus, “disayang” perusahaan, gaji standar tinggi, dan tunjangan berlimpah. Lebih enaknya lagi, mereka selalu diburu oleh para head hunter. Setiap kali ada tawaran untuk pindah perusahaan, mereka pasti mendapat tawaran posisi, gaji, tunjangan, fasilitas, dan tantangan yang lebih besar. Bagi mereka, hidup selalu dihampiri oleh beragam pilihan baru yang menarik dan penuh tantangan.

Bekerja bersama para profesional unggul adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa. Benar! Passion mereka, hasrat mereka, dan tenaga mereka, serasa tidak pernah habis. Namun, apakah profesional unggul dan berharga tinggi seperti itu banyak jumlahnya? Tampaknya tidak banyak. Itu sebabnya nilai jual mereka tinggi dan selalu saja jadi rebutan di mana-mana. Karena jadi rebutan, harganya pun lumayan tinggi dan terus meninggi. Hukum supply and demand berlaku di sini.

Nah, sebenarnya apa ciri-ciri profesional yang unggul dan bernilai jual tinggi itu? Dari pengamatan dan pengalaman saya sebagai motivator maupun pengusaha, saya temukan beberapa ciri profesional unggul berikut ini:

Punya kepercayaan yang tinggi pada kemampuan diri. Profesional yang berharga tinggi memang punya kemampuan-kemampuan dasar (teknis maupun manajerial) yang lengkap dan unggul dibanding profesional rata-rata. Selain hal dasar itu, mereka juga sangat percaya diri dengan kemampuannya tersebut. Alhasil, orang dapat melihat adanya “aura” keyakinan yang kuat bahwa mereka akan selalu berhasil menaklukkan setiap tantangan.

Punya visi sukses. Sebenarnya banyak profesional yang punya skill tinggi, tapi mereka tidak selalu punya visi yang jelas mengenai keberhasilan-keberhasilan yang dapat mereka raih. Itulah bedanya. Profesional yang paling sukses selalu menawarkan visi kemajuan kepada perusahaan yang mereka pimpin atau yang mempekerjakan mereka.

Track record bagus. Ini tidak terbantahkan. Hanya profesional yang punya portofolio dan kinerja sempurna yang punya posisi bagus. Track record menjadi modal utama dalam setiap proses tawar menawar. Mereka yang punya track record bagus, pasti nilai jualnya tinggi.

Punya karakter. Profesional yang unggul bukanlah orang-orang yang lemah karakternya. Profesional unggul selalu punya karakter kuat sehingga mereka dapat menangani banyak persoalan dengan efektif dan efisien. Karena keunggulan karakter itu, mereka merupakan para leader di bidangnya masing-masing. Mereka sadar dengan kekuatan kharakternya itu, dan benar-benar tahu bagaimana menjual atau memanfaatkannya.

Memberi lebih. Inilah salah satu ciri khas profesional yang unggul, yaitu sanggup memberikan sesuatu yang lebih kepada perusahaan. Memberikan apa yang dituntut perusahaan adalah hal biasa bagi mereka. Tapi memberi di atas target perusahaan, itulah tantangan yang selalu ingin mereka pecahkan.

Pertanyaannya kemudian, adakah profesional unggul yang kurang beruntung? Ada! Bisa jadi kualitas-kualitas teknis dan manajerial yang dimiliki memang unggul, tetapi kesempatan agak jarang menghampiri. Mengapa demikian? Mungkin karena sebab-sebab kepribadian atau motivasional. Soal kepribadian, semisal yang bersangkutan cenderung menutup diri, tidak punya networking, kurang berani bicara atau menjual diri, atau berjiwa konservatif (kurang suka tantangan dan hal-hal baru). Sementara hambatan motivasional bisa berupa lemahnya need for achievment dan tidak adanya visi kesuksesan dalam diri yang bersangkutan.

Bagaimana dengan profesional yang punya skill bagus tetapi kurang beruntung dan ingin mendongkrak harga jualnya? Ada beberapa kiat dari saya. Yang pasti dan sangat mendasar, ciri-ciri profesional unggul seperti saya paparkan di atas harus dibangun. Susah memang, tetapi itu harus. Itu harga mati! PR selanjutnya, adalah:

1. Menempa kemampuan diri dengan belajar terus-menerus. Ini sudah menjadi slogan para profesional dewasa ini. Tetapi seberapa banyak profesional yang benar-benar melakukannya? Belajar dan terus belajar, itulah rahasia keberhasilan orang sukses. Belajar dari siapa saja yang punya pengalaman dan kemampuan lebih dibanding diri kita.
2. Terus menjalin networking. Tanpa networking yang berkualitas, karir bisa mandek. Mengapa? Karena dari networking-lah banyak kesempatan dan peluang datang. Dari networking pula kita bisa menciptakan sendiri kesempatan-kesempatan kita.
3. Up date terus informasi. Jangan mau tertinggal oleh informasi-informasi terbaru. Bill Gates berpesan demikian, dalam buku Business @ The Speed of Thought. Jadi, terus up date informasi melalui internet, jurnal, koran, majalah, buku-buku, dan seminar-seminar.
4. Berani menjual diri. Siapa pun boleh mengatakan bahwa dirinya adalah yang terbaik di bidang tertentu. Tetapi jika orang lain tidak tahu, siapa yang akan menggunakan jasa atau keahliannya itu..? Jadi, beranilah berbicara mengenai kemampuan dan keahlian diri sendiri. Ini eranya personal branding! Yang tidak berani menjual diri ya, tidak laku.

Sesungguhnya, bagi orang-orang yang punya kualitas unggul, kesempatan bagus akan selalu datang kepadanya. Entah itu kapan, ada yang cepat ada pula yang lambat. Jika ingin mempercepat, cobalah mengikuti apa yang saya sampaikan di atas. Selamat berjuang, semoga berhasil. Salam sukses luar biasa!

Minggu, 09 Juni 2013

Rahasia Sukses yang Tak Diajarkan di Sekolah Bisnis

Pengusaha sekaligus pendiri Virgin Group, Richard Branson, mendapatkan banyak pertanyaan dari seluruh dunia tentang apa rahasia suksesnya. Maka ia kemudian menulis buku Like A Virgin: Secrets They Won’t Teach You at Business School, buku yang sangat menarik berisi kiat-kiat praktis mengelola bisnis.

Di bab awal ia menulis lima rahasia suksesnyayang boleh jadi, rangkuman kiat suksesnya mengelola bisnis (seperti bisnis rekaman dan maskapai penerbangan).

Pertama, jika tak menyukainya jangan dilakukan

Menurutnya bisnis itu harus dimulai dari kecintaan pada bidang bisnisnya. Ketika ia memulai Virgin dari sebuah basement di London tak ada rencana atau strategi besar. Niatnya adalah membuat sesuatu di mana orang akan menyukainya. “Bagi saya membangun bisnis adalah mengerjakan sesuatu yang bisa dibanggakan, mengumpulkan orang-orang bertalenta, dan menciptakan sesuatu yang sama sekali beda,” katanya.

Kedua, be innovative

Membangun bisnis saat ini sulit. Mungkin punya produk, layanan jasa, dan brand yang bagus. Namun tanpa ada pembeda dari yang lain, akan sulit berkembang. Karena itu perlu melakukan sesuatu yang sama sekali beda sehingga mudah dikenali.

Ketiga, banggalah pada orang yang bekerja dengan kita

Bisnis tak bisa dilakukan sendirian. Karena itu sumber daya manusia (SDM) adalah aset utama perusahaan. Menurut Branson, tak ada hal yang lebih menyedihkan selain dari mendengar orang mengeluhkan mengenai tempatnya bekerja. Padahal, katanya, ketika orang-orang bangga akan tempatnya bekerja, hal itu akan membangkitkan saran dan dedikasi spesial, sesuatu hal yang penting dalam membuat perbedaan di zaman yang penuh kesamaan ini.

Keempat, memimpin dengan mendengar

Pemimpin yang baik adalah yang banyak mendengar. Hal itulah yang dilakukan Richard Branson. “Tak seorang pun mampu memonopoli ide yang bagus atau saran yang bagus,” katanya.

Kelima, be visible

Jadi pemimpin, jangan terlalu berkutat di belakang meja. Keluar dan sering-seringlah terlihat. Branson sendiri mengaku, meski bekerja dari rumah, ia sering keluar menemui stafnya dan pergi ke mana-mana. Pekerjaan bisa ia lakukan di mana saja karena selalu membawa notebook. Sarannya, “Bicaralah pada staf dan konsumen Anda pada setiap kesempatan, dengar apa kata mereka apakah itu baik atau buruk, lalu bekerjalah berdasarkan (masukan) itu.


_______
Sumber: Buku 
Like A Virgin: Secrets They Won’t Teach You at Business School

Minggu, 02 Juni 2013

10 Hal Yang Dikatakan Orang Luar Biasa Setiap Hari

Perubahan besar dalam hidup ini bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti halnya membiasakan diri mengatakan sesuatu yang positif dalam aktivitas sehari-hari. Pada artikel kali ini kami uraikan 10 hal yang dikatakan orang luar biasa setiap hari versi inc.com. Silahkan Anda katakan setiap hari untuk karyawan Anda, kolega, anggota keluarga, teman, dan semua orang yang Anda sayangi :

“Inilah Apa yang Saya Pikirkan”

Ketika Anda diberi wewenang tertinggi dalam mengambil keputusan, itu bukan berarti Anda lebih pintar, atau wawasan Anda lebih dari orang lain. Tampung pernyataan dan keputusan. Berikan alasan. Katakan dengan logika, bukan dengan posisi atau otoritas.

Otoritas dapat membuat Anda “benar,” tetapi memberi kesempatan kepada orang lain untuk menilai dan menaggapi ide Anda sebelum diketuk palu itu akan memberikan nuansa kebersamaan dan membuat orang lain merasa dihargai. Sehingga orang lain akan merasa saling memiliki, menjaga, dan bertanggungjawab.

“Saya Salah”

Akui kesalahan Anda, karena mengakui kesalahan tidak akan membuat Anda kehilangan rasa hormat orang lain. Meskipun pada prakteknya Anda tidak salah, namun Anda mengakui kalau Anda yang salah itu akan membuat orang lain atau team Anda sadar, kemudian dengan sendirinya mereka tidak sungkan-sungkan mengakui kesalahannya kepada Anda dan tambah hormat kepada Anda.

“Itu Mengagumkan”

Pujilah sekicil apapun prestasi yang diraih orang-orang disekitar Anda. Karena dengan begitu akan membuat orang-orang disekitar Anda merasa diperhatikan dan dihargai dan mereka akan terus meningkatkan prestasi dalam berbagai hal.

“Terima Kasih Kembali”

Ketika ada orang lain berterimakasih kepada Anda, segera mungkin Anda bilang “Terima Kasih Kembali”.

Jangan biarkan terima kasih, selamat, atau pujian seolah-olah milik Anda atau berkat jasa Anda. Buatlah orang lain merasa ikut andil dalam perubahan atau kejadian baik itu.

“Bisakah Anda Membantu Saya?”

Bila Anda membutuhkan bantuan, terlepas dari jenis bantuan yang Anda, lakukan dengan tulus dan rendah hati, denga mengatakan “Bisakah Anda membantu saya?”

Kami yakin Anda akan mendapatkan bantuan. Dan dalam prosesnya Anda akan mendapatkan penghormatan dan kesediaan untuk mendengarkan apa yang Anda butuhkan. Sikap inilah sejatinya harus dimiliki seorang pemimpin besar.

“Maafkan Aku”

Semua orang pasti akan membuat kesalahan, jadi kita semua memiliki hal-hal yang perlu untuk meminta maaf : kata-kata, kelalaian, tindakan, gagal untuk meningkatkan, langkah, menunjukkan dukungan. Semuanya berpotensi kesalahan. Jadi jangan pernah malu untuk meminta maaf sekalipun Anda seorang atasan atau orang yang berkuasa. Justru ketika Anda berani minta maaf atas kesalahan-kesalahan itu menunjukan seorang yang gentle.

Namun jangan sekedar meminta maaf saja, tunjukan kalau Anda bertanggungjawab atas kesalahan Anda dan memperbaikinya.

“Dapatkah Anda Menunjukkan?”

Ketika Anda meminta untuk diajarkan atau ditunjukan, beberapa hal terjadi: Anda secara implisit menunjukkan Anda menghormati orang yang memberikan saran, Anda menunjukkan Anda percaya pengalamannya, keterampilan, dan wawasan.

Jangan hanya meminta masukan. Meminta untuk diajarkan atau dilatih atau ditunjukan. Kemudian Anda berdua menang.

“Mari Saya Berikan Bantuan”

Banyak orang melihat meminta bantuan sebagai tanda kelemahan. Jadi, banyak orang ragu untuk meminta bantuan.

Tawarkan diri untuk memberikan bantuan. Jangan hanya mengatakan, “Apakah ada yang bisa saya bantu?” Kebanyakan orang akan memberikan Anda sebuah versi dari jawaban refleksif “Tidak, aku hanya mencari” untuk pegawai penjualan dia akan berkata, “Tidak, aku baik-baik saja.”

Jadilah spesifik. Temukan sesuatu yang dapat Anda bantu. Katakanlah “Saya punya beberapa menit. Dapatkah saya membantu Anda menyelesaikan itu?” Tawarkan dengan cara yang terasa kolaboratif, tidak menggurui atau serampangan.

Kemudian benar-benar menyingsingkan lengan baju Anda dan membantu.

“Aku Mencintaimu”

Tidak, tidak di tempat kerja, tetapi di mana-mana yang Anda maksud itu – dan setiap kali Anda merasakannya.

“Tidak Ada”

Kadang-kadang hal terbaik untuk mengatakan sesuatu. Jika Anda marah, frustrasi, atau marah, tetap tenang. Anda mungkin berpikir ventilasi akan membuat Anda merasa lebih baik, tapi itu tidak pernah terjadi.

Diamlah sampai Anda tahu persis apa yang harus dikatakan – dan apa yang mempengaruhi kata-kata.


Credit: ZonaPengusaha.com
 

Cara Sukses Berbisnis Ala Dahlan Iskan

Kisah perjalanan hidup Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, rupanya cukup menarik untuk disimak menjadi sebuah inspirasi. Dahlan Iskan kecil dibesarkan di lingkungan pedesaan dalam keluarga dengan kondisi serba kekurangan. Meski demikian desanya kental dengan nuansa religius, dalam bukunya ‘Ganti Hati’ Dahlan Iskan menceritakan bahwa saat ia kecil, ia hanya memiliki satu celana pendek satu baju dan satu sarung.

Dahlan Iskan memulai karirnya sebagai reporter pada surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976 ia kemudian menjadi wartawan majalah Tempo. Karirnya terus bekembang hingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan berhasil memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Kali ini Dahlan Iskan berbagi tips cara sukses berbisnis :

Mulailah Berbisnis Sejak Dini

Menurut Dahlan Iskan, usia 25 tahun adalah waktu yang paling tepat untuk mulai membangun sebuah usaha. Mengapa demikian? Karena ketika seoarng pengusaha jatuh dalam bisnis, dia masih punya banyak waktu untuk bangkit kembali. Selain itu, memiliki pengalaman dalam bisnis sejak dini akan membuat seseorang semakin kuat dan semakin matang.
Sedangkan pada usia 30 tahun adalah waktu yang paling pas untuk memiliki kemapanan dalam bisnis. Pada usia ini, biasanya orang telah memiliki pengalaman tentang bisnis, pernah gagal, pernah ditipu, dan lain-lain, sehingga kepribadian dan pengalaman bisnis orang tersebut sudah cukup matang. Dari rangkain pengalaman yang telah didapat maka dengan sendirinya mempunyai formula cara sukses berbisnis di usia dini.

Fokus Pada Satu Bidang Bisnis

Bagi para pemula, fokus dan menekuni satu bidang bisnis sangat dianjurkan. Seseorang yang belum memiliki pengalaman yang cukup dalam banyak bidang bisnis akan lebih efektif bila dia fokus mengerjakan satu bidang bisnis saja. Bila bisnis tersebut sudah mencapai skala tertentu barulah mulai mencoba bidang bisnis yang lain. Kecuali kalau sudah memiliki segudang pengalaman dan performa yang bagus dalam berbisnis, maka sah-sah saja kalau mau menjalani bisnis baru lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan.

Kerja Keras

Kerja keras adalah sebuah keharusan dalam membangun sebuah bisnis dan jangan terlalu memikirkan tentang banyak hal selain bekerja keras dengan sebaik-baiknya. Selain bekerja keras tentu saja harus memperhatikan kesehatan.

Berani Mengambil Resiko

Salah satu cara sukses berbisnis yang disarankan oleh Dahlan Iskan adalah berani dalam mengambil keputusan walaupun beresiko. Tentu saja keputusan itu harus didasarkan pertimbangan yang baik dari seorang pebisnis. Seseorang yang takut mengambil resiko tidak akan dapat melihat perubahan yang baik dalam mengembangkan bisnisnya.

Jadilah Pengusaha yang Cerdik

Menurut Dahlan Iskan, seorang pengusaha itu tidak hanya pintar melihat peluang usaha. Selain melihat peluang, pengusaha juga harus pintar dan cerdik dalam melihat jalan keluar saat dia menghadapi tantangan dan masalah yang terjadi dalam bisnisnya.

Seorang Pengusaha Harus Fleksibel

Memiliki sebuah harapan adalah hal yang baik, namun kita tidak perlu terlalu kaku dengan harapan karena banyak hal yang munkin terjadi di masa yang akan datang. Karena itu, seorang pengusaha harus bisa menjadi seorang yang fleksibel.

Belajar Dari Pengalaman Ketika Tertipu

Seorang yang banyak mengalami ujian dalam membangun usahanya termasuk pernah ditipu oleh orang lain, kemungkinan orang tersebut akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Bukan berarti Anda harus tertipu dulu baru bisa menjadi sukses. Menurut Dahlan Iskan, seseorang akan mendapat pelajaran penting ketika dia ditipu. Pelajaran penting itu adalah, dia akan tahu siapa yang bisa dipercaya dan orang seperti apa yang tidak bisa dipercaya.

Jadikan Pertengkaran Menjadi Kekuatan

Perbedaan pendapat dan berselisih pasti sering terjadi antar mitra bisnis, dan ini adalah hal yang biasa terjadi. Ini adalah proses menuju kematangan dan kesuksesan karena mitra bisnis tersebut kemudian akan semakin bersinergi atau mungkin menjadi terpisah, namun masing-masing kemudian akan terpacu untuk lebih sukses.

Mau Berusaha Bangkit Setelah Jatuh

Berbisnis itu seperti belajar naik sepeda. Orang yang belajar naik sepeda akan menuntun sepedanya, lalu menaikinya, dan mencoba mengendarainya. Kemungkinan besar orang itu akan sering terjatuh dari sepedanya. Orang yang mau bangkit dan mengulangi proses belajar naik sepeda secara terus menerus hingga dia bisa mengendarai sepeda adalah menggambarkan seorang pebisnis yang sukses.


Credit: ZonaPengusaha.com